1. Marah dengan cara Anda sendiri
Ketika merasa diri Anda ingin marah, maka marahlah. Jika ada sahabat Anda yang berusaha untuk memengaruhi Anda, sebenarnya mereka hanya berusaha untuk mencari tahu reaksi yang akan terjadi pada diri Anda. Reaksi Anda terhadap orang lain adalah pilihan, Anda dapat melakukan apapun.
Belajarlah untuk mengelola tindakan dan emosi saat situasi buruk datang menghampiri Anda. Pelajarilah tentang pemicu-pemicu kemarahan Anda, hal tersebut akan membantu Anda untuk bersikap ketika menemui hal yang sama di masa mendatang.
2. Gunakan perumpamaan 'Saya merasa'
Akan lebih baik jika Anda menginstropeksi diri sendiri daripada menghakimi seseorang dengan cara Anda untuk membuat diri Anda merasa lebih baik. Memang hal ini akan sangat sulit dilakukan ketika Anda dalam keadaan marah, namun hal ini memungkinkan Anda untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dan lawan bicara Anda menjadi mengerti apa penyebab sebenarnya dari kemarahan Anda.
3. Dengarkan baik-baik percakapan yang sedang berlangsung
Mendengarkan orang yang sedang berkomunikasi dengan Anda merupakan hal yang sangat penting. Dengan mendengarkan mereka, Anda akan mendapatkan apa yang Anda harapkan dan hal ini menunjukkan bahwa Anda peduli dengan apa yang mereka rasakan.
4. Belajar untuk melepaskan
Jika Anda berkomunikasi dengan tujuan orang lain hanya agar mereka mengakui kesalahan yang mereka perbuat, ini hanya seperti Anda berada di dalam perebutan kekuasaan. Melontarkan kemarahan saat Anda berkomunikasi akan membuat penyelesaian datang lebih cepat. Lebih baik Anda jujur dan terbuka terhadap apa yang mengganggu Anda. Namun, saat Anda telah mengatakannya, itu berarti saatnya untuk melepaskan hal tersebut.
5. Ambil napas yang dalam
Kemarahan hanya akan membuat Anda memiliki komunikasi yang buruk. Selain melepaskan emosi yang Anda rasakan, ingatlah untuk bernapas. Jika Anda merasa bahwa percakapan yang berlangsung terlalu bertele-tele, ambil waktu sebentar untuk meringankan pikiran Anda.
EmoticonEmoticon